Valentine Day ( Hari Raya Penipuan Dan Ajakan Maksiat )
Setiap
tanggal 14 Februari, selalu ada tragedi.
Pastinya membuat kita prihatin, sedih, dan juga kecewa campur marah. Mengapa
harus prihatin dan sedih, padahal justru tanggal 14 Februari itu banyak orang
merayakan hari kasih sayang? Karena standar penilaian kita sebagai muslim
seharusnya berbeda dengan cara pandang orang-orang selain Islam. Apa yang kita
pandang baik, bisa salah dalam pandangan mereka. Apa yang mereka pandang baik,
besar mungkin salah dalam pandangan kita sebagai muslim. Karena apa? Karena
kita berbeda cara pandang sejak awal dalam menyikapi kehidupan ini. itu letak
masalah yang harus kita perhatikan.
Ada
apa dengan 14 Februari? Tanpa berfikir panjang kita akan mengetahui bahwa pada tanggal
tersebut adalah hari kasih sayang atau paling tidak begitulah para remaja kita
memaknai. Mereka menjadikan hari tersebut sebagai hari untuk saling bertukar
hadiah, puisi, mawar merah, coklat dan lain sebagainya. Mereka menjadikan hari
ini sebagai hari untuk menunjukkan rasa cinta dan rasa sayang kepada orang
terkasih dengan memberikan hadiah tertentu yang sudah menjadi syair atau ciri
tersendiri dalam hari valentine atau dalam bahasa arab disebut dengan ‘iedul
hub. Tentu saja orang yang dikasihi disini bukanlah ibu, bapak, adik, kakak,
atau anggota keluarga yang lain, akan tetapi orang terkasih disini adalah orang
yang menjadi kekasih mereka.
Valentine
day atau hari kasih sayang adalah hari keagamaan, ia berkaitan dengan aqidah
dan keyakinan orang-orang Romawi dan Nasrani.
Ada
beberapa kisah dan cerita dari Romawi yang dianggap melatarbelakangi kemunculan
hari kasih sayang ini. Kholid bin Abdurrahman dalam bukunya “iedul hub alqishoh wal haqiiqoh”
menyebutkan sedikitnya ada tiga kisah yang bisa dianggap menjadi dasar
kemunculan hari kasih sayang ini :
Pertama :
Kisah kepahlawanan seorang nasrani (valentine) dalam melawan larangan
penguasa Romawi terhadap para pemuda pemudi untuk menikah yang kemudian ia
dibunuh oleh pemerintah Romawi.
Kedua
: Tanggal 14 Februari merupakan hari suci bagi salah satu dewa romawi yang
bernama “yunu” Hari ini dikhususkan oleh mereka untuk maka kemudian dinisbatkan
dari kisah ini dengan perayaan yang berhubungan dengan cinta dan kasih sayang.
Ketiga
:
Kisah tentang seekor serigala betina yang menyusui dua pendiri kota roma, yaitu
Romulus dan Raimus. Maka kemudian orang romawi ini memperingati kisah ini
sebagai hari kasih sayang karena dinisbatkan kepada kasih serigala kepada kedua
pendiri kota Roma.
Kemudian
ketiga agama Nasrani menjadi agama resmi di romawi, gereja melanjutkan perayaan
ini dengan dinisbatkan kepada pendeta valentine.
Valentine’s
Day bukan semata hari kasih sayang yang netral tanpa dinodai dengan kepentingan
ideologi. Tidak. Hajatan Valentine’s Day memang disetting sedemikian rupa agar
pesta yang berasal dari tradisi kaum pagan di jaman Romawi kuno ini diminati,
dianggap sebagai bagian sakral dalam kesucian cinta, dijejalkan kepada benak
kaum muslinim bahwa mereka harus merayakan Valentine’s Day atau minimal
menerima sebagai sebuah realitas yang harus dihargai dalam kehidupan saat ini.
bahkan dalam tataran para pemilik modal, momen Valentine’s Day adalah saatnya jualan,
saatny dagang beragam pernik yang melekat erat identik dengan suasana pesta
tersebut : coklat, boneka cupid, gaun pesta, dan sejenisnya. Begitulah ketika
cinta dianggap netral, lalu disalah tafsirkan dan bahkan dikapitalisasi.
Banyak
dari kaum muslimin yang merayakan valentine adalah mereka yang tidak mengetahui
sama sekali aka nasal usul dari valentine day itu sendiri. Mereka melakukannya
karena ikut ikutan terhadap orang disekitarnya atau karena dia hanya mengikuti
hawa nafsu syahwatnya saja.
Banyak
dari kalangan umat Islam yang ikut merayakan valentine day berasalan bahwa ini
adalah untuk menyebarkan rasa cinta kesesama kaum muslimin berdasarkan ajaran
Islam yang mengajak kepada cinta dan perdamaian.
Maka
terhadap ungkapan seperti ini kita bisa memberikan jawaban sebagai berikut :
Pertama
: hari raya dalam Islam merupakan ibadah
dalam rangka mendekatkan diri kepada Alloh SWT dan merupakan bentuk syiar agama
yang agung, dalam Islam tidak ada hari raya kecuali apa yang sudah ditentukan
oleh Alloh SWT yaitu Jum’at, Idul Fitri dan Idul Adha.
Ibadah
bersifat tauqifi (paket) artinya tidak ada seorang pun manusia yang punya
wewenang untuk membuat dan menentukan hari raya diluar apa yang telah
ditetapkan oleh sang pembuat syari’at dan Rasulullah SAW sebagau utusan-Nya.
Oleh karenanya merayakan valentine merupakan bentuk bid’ah yang diharamkan
dalam agama dan merupakan bentuk menambah nambahi dalam syariat yang sempurna.
Kedua
: merayakan valentine day merupakan bentuk tasyabbuh kepada orang kafir Romawi
dan Nasrani. Tasyabbuh kepada orang kafir baik dalam aqidah maupun ibadah
mereka adalah haram secara nash.
Allah SWT berfirman :
“Dan janganlah kamu
menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang
keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat
siksa yang berat “(QS. Al Imran : 105)
Kemudian
Allah juga berfirman :
“Belumkah datang
waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat
Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah
mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya,
kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi
keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”
(QS.
Al Hadiid : 16)
Allah
SWT telah melarang kaum muslimin untuk mengikuti umat umat terdahulu dari ahli
kitab (yahudi dan nasrani), mereka telah mengubah gama, dan menyelewengkan
kitab mereka dan membuat syariat baru yang tidak berdasar dari kitab mereka.
Rasulullah
SAW bersabda :
“Barang siapa yang
menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”
(HR.
Ahmad dan Abu Dawud)
Ketiga
: jika yang dimaksud dalam valentine adalah menyebarkan kecintaan dan kasih
sayang kepada seluruh manusia baik yang muslim maupun kafir maka inipun telah
menyelisihi Islam. Kecintaan hanya diberikan kepada Allah, Rasul dan orang
orang yang beriman saja. Akan tetapi orang kafir mendapatkan keadilan
berdasarkan hukum Islam dihadapan kaum muslinim selama mereka tidak menunjukkan
permusuhan kepada umat Islam.
“Allah tiada melarang
kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada
memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”
(QS.
Al Mumtahanah : 8)
Sebenarnya, cinta
dan kasih sayang yang diagung-agungkan di hari valentine adalah sesuatu yang
semu yang akan merusak akhlak dan norma-norma agama. Valentine day bukan hanya
diingkari oleh ulama ulama Islam, India yang mayoritas Beragama Hindu menolak
valentine karena dapat merusak moral dan akhlak generasi muda. Bahkan, para
pemuka agama Nasrani sendiri sejak tahun 1929 telah menutup hal ini secara
resmi. Hanya mereka yang telah mati hatinya yang tidak mau menerima kebenaran.
Umat Islam haram
hukumnya ikut merayakan, mengucap selamat, membantu orang yang merayakannya,
menjual pernak-perniknya atau apapun yang ada hubungan dengan hari valentine,
karena hal itu termasuk tolong menolong dalam kebatilan dan dosa. Semoga Allah
senantiasa membimbing kita kepada jalan yang lurus. Amin
Sumber
:
-
Al
Qur’an terjemah Depag RI
-
Abu
Khansa’ Valentine Day hari raya penipuan dan ajakan maksiat
-
www.gaulislam.com
Baca Juga Artikel Tentang Bisnis dan Digital Marketing
0 komentar :
Posting Komentar