Ancaman Dari Dunia Maya
Hati-hati jika anak Anda sudah kenal internet.Bukan
bermaksud menakuti, tapi inilah fakta yang terjadi.Sebuah survey yang dilakukan
oleh Symantec, sebuah perusahaan keamanan internet, mengungkapkan fakta yang
mengencangkan.Sekira 96% anak di Indonesia, ternyata punya pengalaman buruk
dengan konten negative di internet.
Konten negative yang dimaksud tak lain adalah konten
dari situs pornografi, kekerasan, perjudian, hingga konten-konten dewasa lain
yang belum saatnya diakses oleh anak-anak. Demikian menurut Effendy Ibrahim,
Internet Safety Advocate & Cosumer Bussines Lead untuk Symantec Asia.
Survei dilakukan secara online, melibatkan 499 orang
dewasa berusia di atas 18 tahun.Dari jumlah itu, 102 orang di antaranya adalah
orangtua yang memiliki anak berusia 10-17 tahun. Sementara untuk anak-anak,
survey ini melibatkan 112 orang anak berusia 10-17 tahun, rata-rata
menghabiskan waktu untuk online lebih dari 1 jam per minggu.
Salah satu faktor pemicunya adalah mudahnya anak
mendapatkan akses internet, yang tidak diimbangi cukupnya perhatian dan
komunikasi dari para orangtua dalam mengawasi aktivitas online anak mereka.Dari
survey terungkap bahwa tiga dari sepuluh orangtua ternyata tidak waspada dengan
konten yang dikonsumsi anak mereka ketika online. Dan hanya satu dari tiga
orangtua yang mengetahui konten apa saja yang dilihat anak saat online.
Padahal, dalam survey juga mengungkap bahwa
pengalaman buruk di internet dapat mengganggu sisi emosional anak-anak, antara
lain merasa marah, bingung, takut, terganggu, kaget, khawatir, hingga jijik
karena telah melihat konten negative.
Memang tidak mudah untuk mengenali apakah seorang
anak mengalami kejadian buruk di internet, karena tidak meninggalkan bekas
fisik apapun.Karenanya, orang tua mesti peka dengan perubahan perilaku
anak.Sangat penting bagi orangtua untuk menjalin komunikasi secara terbuka
dengan anak tentang pengalaman online anak mereka.
Jadilah sahabat bagi anak sehingga mereka tidak
takut dimarahi ketika kedapatan mengakses konten negatif.Temani anak ketika
mengakses internet dan berikan penjelasan mana yang boleh diakses dan yang
tidak.Dalam hal ini, orangtua dituntut harus melek internet.Penting pula adanya
aturan dan kesepakatan dengan anak dalam penggunaan internet.Selain itu,
tempatkan komputer di tempat strategis di rumah sehingga bisa dipantau. (neo :
detikinet)
0 komentar :
Posting Komentar