Badan Senang, Dihuni Hati yang Tenang

Kekacauan kehidupan bisa jadi muncul karena kita membiarkan hati menjadi busuk dan menyedikitkan kebaikan.

Manusia itu mempunyai dua sisi, begitu kata orang. Ada sisi jasmani, ada juga sisi ruhani. Ada sisi kasar, ada sisi halus. Ka¬rena hidup dengan dua sisi itu, manusia harus berjalan seimbang. Pemenuhan terhadap kebutuhan sisi jasmani, misalnya, harus dilakukan juga pemenuhan terhadap kebutuhan sisi ruhani. Ketidakseimbangan akan menyebabkan kehi¬dupan manusia berjalan rapuh.
banyak kegalauan dalam kehidupan manusia, banyak kekacauan, kesedihan, potret keburaman dan kekecewaan, dan sebagainya. sedikit banyaknya bermuara pada kondisi hati sebagai aspek utama sisi ruhani, sisi halus manusia. Ini sejalan dengan sabda Rasulullah, bahwa semua bermuara di hati. Bila hati rusak, rusaklah semua badan. Bila hati kotor, kotorlah semua badan.
Sekarang saatnya membuat badan kita senang dan kehidupan 'beres'. Caranya dengan membuat hati tenang melalui langkah kehidupan yang lurus, tidak macam-macam, dan tidak terprovokasi oleh nafsu.
Gampangnya membuat hati tenang adalah lewat shalat yang disiplin, baik di waktu shalat dan di luar shalat. Lewat sedekah yang membuang kebusukan dan lewat meringankan langkah berbuat kebaikan; selalu tersenyum dengan tetangga, baik dengan kawan, menghargai kejujuran, menjaga kehormatan dan kemaluan, dan lain sebagainya. Buatlah hati tenang lewat shalat, sedekah, dan penerimaan kehidupan yang ikhlas.

0 komentar :

Posting Komentar